Sabtu, 02 Juli 2011

Dalil2 Hukum Syara' (5)

5.Dalil mubah

                                        
51. kamu boleh menangguhkan menggauli siapa yang kamu kehendaki di antara mereka (isteri-isterimu) dan (boleh pula) menggauli siapa yang kamu kehendaki. dan siapa-siapa yang kamu ingini untuk menggaulinya kembali dari perempuan yang telah kamu cerai, Maka tidak ada dosa bagimu. yang demikian itu adalah lebih dekat untuk ketenangan hati mereka, dan mereka tidak merasa sedih, dan semuanya rela dengan apa yang telah kamu berikan kepada mereka. dan Allah mengetahui apa yang (tersimpan) dalam hatimu. dan adalah Allah Maha mengetahui lagi Maha Penyantun[1226].

[1226] Menurut riwayat, pada suatu ketika isteri-isteri Nabi Muhammad s.a.w. ada yang cemburu, dan ada yang meminta tambahan belanja. Maka Nabi Muhammad s.a.w. memutuskan perhubungan dengan mereka sampai sebulan lamanya. oleh karena takut diceraikan Nabi, Maka mereka datang kepada Nabi menyatakan kerelaannya atas apa saja yang akan diperbuat Nabi terhadap mereka. turunnya ayat ini memberikan izin kepada Nabi untuk menggauli siapa yang dikehendakiNya dan isteri-isterinya atau tidak menggaulinya; dan juga memberi izin kepada Nabi untuk rujuk kepada isteri-isterinya seandainya ada isterinya yang sudah diceraikannya.


                              
3. dan jika kamu takut tidak akan dapat Berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yang yatim (bilamana kamu mengawininya), Maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi : dua, tiga atau empat. kemudian jika kamu takut tidak akan dapat Berlaku adil[265], Maka (kawinilah) seorang saja[266], atau budak-budak yang kamu miliki. yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya.
[265] Berlaku adil ialah perlakuan yang adil dalam meladeni isteri seperti pakaian, tempat, giliran dan lain-lain yang bersifat lahiriyah.
[266] Islam memperbolehkan poligami dengan syarat-syarat tertentu. sebelum turun ayat ini poligami sudah ada, dan pernah pula dijalankan oleh Para Nabi sebelum Nabi Muhammad s.a.w. ayat ini membatasi poligami sampai empat orang saja.


                            
91. tiada dosa (lantaran tidak pergi berjihad) atas orang-orang yang lemah, orang-orang yang sakit dan atas orang-orang yang tidak memperoleh apa yang akan mereka nafkahkan, apabila mereka Berlaku ikhlas kepada Allah dan Rasul-Nya. tidak ada jalan sedikitpun untuk menyalahkan orang-orang yang berbuat baik. dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang, (QS. At-Taubat: 91)


روى الشيخا ن عن عا ئشة رضي الله عنها اْن رجلا قا ل لنبي صلى الله عليه وسلم إن اْمي افتلتت نفسهاواْراها لوتكلمت تصدقت فهل لها من اْجر إن تصدقت عنها قا ل نعم
Bukhari-Muslim meriwayatkan dari ‘Aisyah ra bahwa seseorang pernah berkata kepada Nabi saw: “sesungguhnya ibuku mati mendadak (dan tidak sempat berwasiat). Hemat saya, jika dia sempat berbicara sebelum meninggalnya, tentu dia akan menginfakkan sebagian hartanya. Nah, jika sekarang aku mengeluarkan shadaqah atas namanya, apakah dia akan mendapat pahalanya?” beliau menjawab:”ya.”


كنا نعزل على عهد رسول الله صلى الله عليه وسلم فبلغ ه ذلك فلم ينهنا
Kami pernah melakukan ‘azl pada masa Rasulallah saw. Hal ini kemudian sampai kabarnya kepada Rasulallah saw, dan beliau tidak melarang kami. (HR. Muslim)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar